Sabtu, 07 Februari 2009

Saat Aku Sendiri...!!!

Meskipun aku di bawah reruntuhan puing-puing ekspektasiku, meski sesekali aku memegangi kepala dan sesekali memegangi dagu tanda kesadaran ini masih ada, walau ternyata semua itu hanyalah ilusi dan fatamorgana belaka, serasa perasaan kehilangan sesuatu dalam hidup, Aku masih mengingat-ingat dan bahkan sengaja untuk tidak melupakan akan keberadaanmu..., karena itu KERINDUAN tersendiri bagiku. Rerimbunan semak belukar hutan mahoni dan cemara, berteman rasa dinginnya hujan dan angin...kucoba mengumpulkan sedikit demi sedikit hati dan fikiranku yang hancur berlebur-lebur sehingga bisa kembali utuh meski aku belum tahu ini buat apa dan siapa.
Wallahu'alam!!!

Senin, 27 Oktober 2008

AWAL SEBUAH CERITA YANG TIDAK KUKETAHUI...HINGGA AKHIR CERITA YANG HARUS KUSADARI!!!

Entah bagaimana permulaan dari semua ini, semua berjalan begitu saja mengalir bagai udara yang terhirup setiap saat. Kemudian bercampur dengan desiran darah dalam tubuh berputar terus dengan siklus yang teramat rapi hingga rasanya-pun tak mampu terlukiskan. Banyak peristiwa…banyak cerita tanpa sadar dalam waktu yang lumayan panjang mampu menghiasi ruang-ruang hati.
Deburan ombak dan lambaian nyiur pun pernah mendengar akan keseriusan hasrat. Hiruk pikuknya orang-orang di mall dan di stasiun pernah menyaksikan langkah yang penuh dengan itikad. Segalanya dipertaruhkan untuk dapatnya terjadi penyesuaian-penyesuaian karena memang harus ada yang ditambah dan harus ada yang di kurangi sehingga pas pada posisi…tengah….penyesuaian itu terjadi.
Waktu terus berjalan jarak pun ikut-ikutan membentang, namun semua itu bukan halangan. Hampir tidak bisa di lukiskan satu per satu, peristiwa per peristiwa, cerita per cerita yang meruang lingkupi setiap langkah semua nampak indah nan membahagiakan. Tetapi semua kini hanyalah ke-semu-an dan fatamorgana belaka.
Rasanya jarum jam berhenti sehingga seisi bumi ini rontok…dan…hancur lebur di buatnya. Sepertinya bumi ini berhenti berputar dari porosnya. Tidak ada mendung tidak ada hujan petirpun bersahutan saling mengibaskan ekornya sehingga suaranyapun bersahut-sahutan membuat telinga ini berhari-hari masih merasakan ngiangannya.
Hanya sekedar lewat kecanggihan teknologi semua ini bisa terjadi hingga merah rona wajahnya tak bisa di saksikan oleh siapa-siapa. Terlebih getaran bibirnya nyaris tak bisa memberikan petunjuk apa-apa pula. Semua hanya terdiam…membisu seakan tidak terjadi apa-apa, tetapi semua itu sangat terasa, dada ini terasa sesak, mata ini terasa sanyup, telinga ini terngiang-ngiang tanpa henti, bibir ini tak mampu berucap, hati terasa hampa, fikiran terasa kosong.
Mungkinkah ini akhir dari sebuah cerita. Seribu pertanyaan….sejuta jawaban pun tak mampu mengembalikan semua. Ya Tuhan…Karuniamu begitu Indah…Seindah itu pula aku harus mampu menikmati apapun yang Tuhan berikan.
“Hasbunallah Ni’mal waqiil Ni’malmaulaa Wani’mannasiir”
“Laakhaula Walaakuwwata Illaabillaahil Aliyyil Adhiim”

Jumat, 17 Oktober 2008

Seribu Pertanyaan...Sejuta Jawaban!!!

Terngiang ditelingaku bunyi dering hp tetapi setelah perlahan ku dengarkan ternyata bukan special tone, So…setengah ogah-ogahan aku mengangkatnya karena aku sedang menanti telepon yang aku harapkan dengan tanda special tone. 4 jam berlalu dengan kualihkan perhatianku pada aktifitas kerjaku tak kunjung juga bunyi special tone tersebut. 6 jam… 8 jam…bahkan sampai rembulan selesai berputar pada porosnya pun tak kunjung datang sampai-sampai Matahari mulai menggantikan posisinya. Seabrek pertanyaan dalam hati yang bermunculan selalu aku jawab dengan keoptimisan dan ke-positif-an fikir. Tuhan…lagi-lagi aku di hadapkan pada persoalan yang harus aku jawab sendiri, sampai kapan akan terus begini. Tetapi ketika aku teringat akan firman-firman-Mu dan tetuah para sufi hatiku kembali luruh…,sebuah konsekwensi logis yang harus aku hadapi karena memang aku belum dan tidak mempunyai hak apa-apa atas dirinya. Tuhan menyayangi hambanya yang selalu Sabar----Sabar!!!

Sabtu, 11 Oktober 2008

Tak Lagi...!!!

Aku tak lagi mendengar

Nyanyian seribu dewa dewi cinta

Aku tak lagi merasakan

Sang bulan datang dan menemaniku

Aku tak lagi merasa

Matahari memancarkan kehangatannya padaku

Semua hanya terlewatkan begitu saja

Seperti dingin meninggalkan malam

Seperti api meninggalkan padam

Rabu, 08 Oktober 2008

Haruskah Ada Janji...???

Memang tidak perlu berjanji apa-apa bahkan tidak pelu dibutuhkan jaminan tertentu,konon kata orang yang menganut faham atau aliran "cinta itu sederhana". Tapi menurut orang yang lain tidak juga seperti itu. Rangkaian cerita dari waktu ke waktu sedikit demi sedikit telah tersusun ibarat sebuah buku sudah sampai pada Bab IV dan tentunya segala isi sudah terpahami dengan kesadaran penuh, kini tiba pada akhir sebuah cerita yaitu Bab V dan kebanyakan orang tidak kuasa memasuki ranah tersebut karena mengandung banyak konsekensi yang membutuhkan kesiapan mental tersendiri sehingga perlu dibuatlah kesimpulan bersama biar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda. Hampir semua teori mengatakan kegagalan membangun sebuah hubungan disebabkan karena faktor miss persepsi yang terus menerus dan ini sebenarnya persoalan kecil, mengapa terjadiiii....???
Mungkin kita bukan sosok terbaik buat mereka karena setiap orang berhak mendapatkan yang lebih baik, lebih-lebih kita orang yang tidak mampu memenuhi obsesi-obsesinya, visi-visinya, keinginan-keinginannya.
Mungkinkah sebuah hubungan dapat dibangun hanya dengan kata-kata dan perhatian perilaku semata...???
Ataukah dibutuhkan se-onggok janji dengan se-abrek jaminan...???
Wallahu'alam Bisshoab

Selasa, 07 Oktober 2008

Kebenaran Yang Menyakitkan Ataukah Kebohongan Yang Membahagiakan

Banyak orang yang mempunyai prinsip dan itu berbeda-beda...bahkan diyakini sebagai cerminan dirinya. Dari peristiwa ke peristiwa, dari cerita waktu ke waktu, dari kejadian yang menimpa kadang tanpa sadar terdokumentasi dalam sanubari,mau dinyatakan secara benar dan jujur ataukah akan dinyatakan dengan sedikit dimodifikasi dengan maksud tertentu (menjaga privasi atau perasaan) semua adalah terserah saja siapa yang menyatakan dan siapa yang akan melihat serta siapa yang akan merasakan, karena di dunia ini (menurutku) tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, semua tergantung masing-masing dan mari kita menyikapinya dengan arif dan bijak yang didasari dengan keikhlasan. Orang yang rapuh dan tidak berdaya adalah orang yang tidak mampu melihat kenyataan dari tanda-tanda prilaku dan tatapan/pandangan matanya bahkah mereka hanya mampu melihat kebohongan-kebohongan di balik semua itu, mungkinkah mereka akan merasa sedih dan sakit atau bahkan mereka akan merasakan kebagahian meski sesaat, Tuhan Maha Benar dan Maha Mengetahui kepada-Nya Ku berlindung dan Memohon...!!!

Jumat, 26 September 2008

Tidak Tahu Diri

Tahukah kita makhluk yang namanya Manusia,Manusia adalah makhluk yang paling sempurna di bandingkan dengan mahkluk-makhluk Tuhan yang lain,begitu sempurnanya makhluk yang namanya Manusia ini mempunyai se -abrek keinginan,harapan,permintaan dan banyak lagi sampai-sampai merasa apa yang ada di dunia ini seakan-akan serba kurang.Memohon dan berdoa pun selalu dilakoninya sebagai mekanisme yang di yakini sebagai Ritual keniscayaan.Apapun akan di minta oleh Manusia dalam setiap doa-doanya. Tuhan Maha Pemberi dan Maha Pemurah tetapi lagi-lagi makhluk yang namanya Manusia sering kali ketika keinginan, harapan, permintaan mulai dikabulkan/ditunjukan oleh Tuhan kebanyakan Manusia berpaling bahkan mengingkari tanda-tanda keinginan, harapan, permintaan yang dimintanya bahwa itu bukan yang mereka cari, "Na'udubillah mindaliq". Benarkah Manusia pernah berdo'a untuk dilahirkan di dunia...???, "Waallahualam Bisshoab"